IMPLEMENTASI KAIZEN DALAM STRATEGI BUSINESS CONTINUITY MANAGEMENT PADA KUKM


Tanggal : 7 April 2021       Kategori : Berita

Rabu (7/4) UPTP - Unit Pelaksana Teknis Pelatihan KUKM kembali menyelenggarakan webinar dengan Judul :  “Implementasi Kaizen Dalam Strategi Business Continuity Management (BCM) Pada KUKM”. Melalui  bincang-bincang ini, Mario Dwi Putra L – Widyaiswara Ahli Pertama dan Maris Abd. Muluk – Widyaiswara Ahli Madya mengulas Teori Kaizen dalam berkehidupan Koperasi dan UKM selama lebih dari 2 jam.

Mengawali penyampaian materi, Mario memperkenalkan asal kata Kaizen, yaitu : Kai – perubahan dan Zen – lebih baik. Kaizen adalah usaha perbaikan/penyempurnaan secara kecil-kecilan dan berkesinambungan, dengan melibatkan semua jajaran dalam level organisasi, agar selalu lebih baik dari kondisi sekarang.

6 Metode Kaizen dalam Bisnis dikenalkan Mario, 2 diantaranya adalah :

  • Menemukan Potensi Perbaikan : Melatih mengenali, melihat berbagai tipe pemborosan, menemukan pemborosan utama, ketidakefisienan, masalah, dan area perbaikan serta.
  • Mencetuskan ide orisinal : melatih seni sumbang saran (brainstorming).

Selanjutnya Mario menjelaskan 8 Jenis Pemborosan dalam Bisnis yang tidak menambah nilai, yaitu : produksi berlebih (over production), waktu menunggu, transportasi yang tidak perlu, memproses secara berlebih atau keliru, persediaan berlebih, gerakan yang tidak perlu, produk cacat dan kreatifitas karyawan yang tidak dimanfaatkan.

Di kesempatan ini Mario memperkenalkan SMART KUMKM, yaitu Cerdas Memanfaatkan Teknologi; Cerdas Paham Konteks Dimana Dia Berada; Cerdas Respons Situasi dengan Berbagai Perilaku; Cerdas Menangkap Peluang dan Kesempatan; Cerdas Menjelajahi Kesempatan dan Transformasi; Cerdas Bekerja Gunakan Nilai Yang Berlaku Universal.

Selanjutnya disambung Maris Abdul Muluk ( MAM ) yang menjelaskan 5 S merupakan dasar bagi Peningkatan Produktivitas :

  • Seiri – sisih : pemilahan dan menyisihkan barang yang tidak dipakai dari tempat kerja
  • Seiton – susun : Menyusun barang yang dipakai ke dalam ordner sehingga memudahkan jika akan digunakan
  • Seiso – sasap : membersihkan tempat kerja, sehingga lantai, mesin dan peralatan lain bebas debu
  • Seiketsu – sosoh : memelihara tempat kerja yang bersih, produktif dan menyenangkan melalui pengulangan Seiri, Seiton dan Seiso
  • Shitsuke – suluh : melatih orang untuk biasa bekerja dengan lingkungan kerja yang baik, sehingga menjadi suatu kebiasaan (nmenjadi aturan yang harus dipatuhi oleh setiap individu di tempat kerja).

Berikutnya MAM sampaikan 4 Kunci Keberhasilan Super 5 S adalah :

  1. Adanya komitmen top manajemen serta ditunjang midle manajemen
  2. Super 5 S dimulai dengan pelatihan dan pendidikan
  3. Super 5 S dilaksanakan dengan partisipasi aktif dari seluruh karyawan
  4. Siklus pengulangan 5 S dilakukan untuk mencapai standar yang tinggi