Buka OPOP Expo 2024 Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Dorong Penguatan Ekosistem Halal Untuk Tarik Investor Masuk


Tanggal : 29 November 2024       Kategori : Berita

Surabaya – Pembukaan OPOP Expo 2024 yang berlangsung di Royal Plaza Surabaya pada Jum’at (29/11) menjadi sebuah momentum penting bagi pemberdayaan ekonomi pesantren di Jawa Timur. Acara yang dibuka dengan pagelaran tari Sekar Giri oleh sanggar Kalimas ini dihadiri oleh berbagai lapisan masyarakat, mulai dari ASN, tokoh masyarakat, hingga pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang berasal dari berbagai wilayah Jawa Timur.
OPOP Expo 2024 yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM) ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, diantaranya adalah Pj. Gubernur Jawa Timur-Adhy Karyono, jajaran Forum Pimpinan Daerah Jawa Timur, Bupati Blitar, Pj. Bupati Jombang, serta pimpinan lembaga dan instansi terkait, seperti Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten/Kota di Jawa Timur, serta perwakilan dari BUMN dan BUMD.
OPOP Expo 2024 ini tidak hanya sekadar pameran produk-produk unggulan saja, tetapi juga menjadi barometer suksesnya pembinaan tiga pilar OPOP di Jawa Timur, yaitu pesantren, santri, dan alumni santri yang melibatkan sinergi Pentahelix antara pemerintah, akademisi, praktisi bisnis, komunitas, dan media. Sinergi antar lembaga tersebut diharapkan menjadi langkah strategis dalam mempercepat pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan di Jawa Timur. Tahun ini OPOP Expo menghadirkan total 35 booth dengan rincian 22 booth di area Atrium dan 13 booth di Area 15 Royal Plaza.
Dalam laporan panitianya, Kepala Diskop UKM Jatim-Endy Alim Abdi Nusa mengungkapkan bahwa OPOP Expo 2024 diikuti oleh lebih dari 300 UMKM dari seluruh penjuru Jawa Timur. Ia menjelaskan bahwa acara ini bukan hanya untuk menampilkan produk-produk unggulan daerah, tetapi juga untuk memberikan kesempatan bagi UMKM untuk berkolaborasi dan berkembang dalam ekosistem bisnis yang lebih besar. Selain itu, Endy juga menyampaikan beberapa penghargaan yang akan diberikan dalam acara ini, antara lain : a). Penyerahan Sertifikat Kompetensi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) dalam bidang Perancang Pemasaran Online; b). Penyerahan Sertifikat Zona Kuliner Halal, Aman, Sehat (ZONA KHAS) kepada Universitas Negeri Surabaya; c). Penyerahan KUR Syariah dari Bank Syariah Indonesia kepada M. Azkal Baroyah, perwakilan dari Pondok Pesantren Bidayatul Hidayah sebesar Rp. 25.000.000, untuk mendukung pengembangan usaha Ponpes tersebut.
"Kami berharap penghargaan ini akan semakin memotivasi pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme dalam berusaha serta memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur," ujar Endy.
Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Pj. Gubernur Jawa Timur-Adhy Karyono yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif OPOP Expo yang memberikan platform bagi pelaku UMKM untuk menunjukkan kemampuan dan kreativitas mereka. Ia juga menyampaikan beberapa poin penting terkait perkembangan ekonomi UMKM di Jawa Timur, diantaranya : a). Tingkatkan ekspor produk-produk unggulan; b). Pentingnya membangun Kawasan Ekonomi Halal yang dapat menjadi pusat bagi produk-produk berbasis syariah dan halal; c). Mendorong agar semua produk UMKM, terutama yang berasal dari pesantren untuk mendapatkan sertifikasi halal.
"Kami sangat bangga dengan keberhasilan produk-produk UMKM Jawa Timur yang kini mulai merambah pasar internasional. Salah satu fokus kami adalah mendorong ekspor produk unggulan OPOP ke berbagai negara, yang tidak hanya akan membuka peluang bisnis baru, tetapi juga meningkatkan daya saing UMKM kita di kancah global," ujar Adhy.
Terkait dengan Kawasan Industri Halal di Sidoarjo Adhy berharap akan terus dapat menggerakkan ekosistem halal sehingga investasi dari luar akan terus meningkat untuk produk-produk halal, “Kawasan Industri Halal akan menjadi kawasan ekonomi khusus halal, sejauh ini sudah ada 2 investor yang masuk dan berikutnya akan antri lagi, karena ini betul-betul pasar di dunia untuk produk-produk halal sangat besar, termasuk diantaranya di Indonesia”, imbuh Adhy.
Setelah pembukaan resmi selesai, Expo kemudian berlanjut dengan berbagai kegiatan yang menarik. Salah satu sesi yang sangat dinanti adalah talkshow mengenai pemasaran digital yang membahas strategi pemasaran untuk UMKM, dengan fokus pada digitalisasi usaha yang dapat membuka peluang pasar yang lebih luas.
Even ini menyuguhkan pameran produk-produk unggulan dari pesantren-pesantren anggota OPOP Jawa Timur, mulai makanan olahan, kerajinan tangan, hingga produk-produk berbasis teknologi. Seluruh produk ini dipamerkan di stan-stan yang tersedia di lokasi acara, tidak ketinggalan BUMD dan BUMN juga turut berpartisipasi memeriahkan gelaran ini dengan membuka stan-stan yang berisikan produk-produk unggulan mereka. Tak hanya itu, berbagai kegiatan menarik diselenggarakan untuk mendukung acara ini seperti lomba Sholawat Banjari, lomba mewarnai bagi anak-anak, belanja kelipatan Rp. 10.000 untuk mendapatkan kupon berhadiah utama umroh, lomba Pildacil (Pidato Cilik), lomba fashion show anak muslim tidak ketinggalan turut meramaikan acara ini.
Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak, Jawa Timur menjadi pionir dalam membangun ekosistem bisnis halal melalui OPOP. Pesantren yang sebelumnya dikenal hanya sebagai lembaga pendidikan agama kini bertransformasi menjadi motor penggerak ekonomi berbasis spiritualitas dan budaya lokal sehingga pesantren telah berkembang fungsinya menjadi katalisator utama bisnis halal. Dengan posisinya yang dekat dan familiar dengan semua lapisan masyarakat pesantren mampu memanfaatkan potensi sumber daya lokal, mengolah serta menjadikannya salah satu sendi pembangunan ekonomi daerah.
Sejak mulai launching pada Tahun 2019, Program OPOP Jawa Timur telah melahirkan 1.210 pesantrenpreneur, membina lebih dari 500 ribu orang santri, serta membentuk 1.783 sociopreneur. Prestasi ini mencerminkan dampak signifikan dari program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang kini juga direplikasi oleh beberapa provinsi lainnya di bumi Nusantara.
OPOP Expo 2024 merupakan bukti nyata bagaimana kolaborasi antara berbagai pihak dapat menciptakan dampak yang berkelanjutan dalam pengembangan ekonomi berbasis komunitas pesantren dan budaya. Dengan potensi pasar halal yang terus meningkat, acara ini menjadi simbol optimisme bahwa Provinsi Jawa Timur dapat menjadi pelopor utama dalam pengembangan ekonomi halal di Indonesia. Masyarakat diundang untuk hadir, berpartisipasi, dan merasakan langsung semangat pemberdayaan yang diusung dalam setiap sudut acara ini. Tidak hanya sebagai ajang promosi produk, OPOP Expo juga menjadi wujud nyata bagaimana pesantren dapat berkontribusi secara nyata dan mengambil peran strategis dalam pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tantangan ekonomi global yang semakin ketat persaingannya. (Tim Pbl, 29/11/2024)