Dorong Inventarisasi Bisnis Pelaku Usaha Agar Lebih Terstruktur dan Efisien Diskop UKM Jatim Selenggarakan Workshop Stock System

Tanggal : 15 Januari 2025 Kategori : Berita
Sidoarjo - Pada hari Rabu (15/01) bertempat di ruang Coworking Space KUKM, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) berkolaborasi dengan PT. Raja Teknik Solusi menggelar kegiatan bertajuk "Workshop Stock System", yang bertujuan untuk memfasilitasi para pelaku UMKM agar mempunyai platform stok system secara digital sendiri. Aplikasi yang dibuat oleh PT. Raja Teknik Solusi ini sangat mudah digunakan, bisa menggunakan berbagai macam device bahkan dari HP tanpa menggunakan laptop, system yang digunakan ini freeware alias gratis. “Stok system ini bisa digunakan sekaligus sebagai riset para pelaku UMKM untuk melihat produk mana yang disukai oleh konsumen dan memudahkan pemilik produk untuk melakukan control dan monitor stok barang” Ucap Hana Angriyani, Direktur Utama PT. Raja Teknik Solusi.
Workshop yang diikuti oleh kurang lebih 40 peserta diantanya berasal dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Nganjuk, Bangkalan, Pasuruan, dan Mojokerto. Pada kesempatan ini para pelaku UMKM juga berdiskusi mengenai kebutuhan-kebutuhan mereka secara digital. Para peserta berharap workshop serupa bisa dilakukan berkala agar dapat mengembangkan kapasitas mereka sehingga penjualan produknya juga dapat meningkat. Tenaga Ahli KUKM Space Diskop UKM Jatim- Tika Sulistiya, mengatakan bahwa KUKM Space memiliki beberapa program workshop sebelum Ramadhan tahun ini tiba diantaranya, Workshop Pembuatan PT Perorangan, Workshop Live Shoping Tiktok, ada juga Kelas Amigurumi (Kelas Merajut) yang dilaksanakan regular setiap hari Kamis.
Narasumber pada kegiatan hari ini adalah Dimas Novian-Engineer PT. Raja Teknik Solusi yang menjelaskan tata cara membuat platform stok system digital. “Pada acara hari ini kita akan mempelajari tentang inventory stock. Inventory stock ini dapat diakses melalui browser seperti Google Chrome, Firefox, Safari, atau lainnya. Pastikan sudah mendapatkan link yang diberikan. Jika link belum tersedia, silakan ketik langsung di browser”, ucap Dimas membuka sesi paparan materinya.
Dimas lalu menjelaskan sebagai langkah awal, pengguna diminta untuk mendaftar dengan mengisi data seperti nama, username, dan password. "Tidak ada ketentuan khusus mengenai panjang password, namun disarankan memilih kombinasi yang mudah diingat tetapi tetap aman, setelah berhasil mendaftar, pengguna akan diarahkan ke dashboard utama yang memiliki beberapa menu penting, seperti Add New Category untuk menambahkan kategori baru, Supplier untuk menginput data supplier, serta List Product untuk mencatat produk. Contoh kategori yang dapat dibuat misalnya "kursi" dan "meja" untuk toko mebel, atau "paralon" dan "bahan bangunan" untuk toko material. Dengan pengelompokan ini, pengelolaan inventaris menjadi lebih terstruktur dan efisien”, terang Dimas.
Pengelolaan inventaris kini menjadi lebih terstruktur dengan fitur-fitur yang disediakan dalam sistem. Setelah menambahkan kategori, langkah berikutnya adalah memasukkan data supplier. "Sebagai contoh, alamat supplier dapat dicatat dengan detail seperti (Sidoarjo), dilengkapi nomor kontak. Data ini akan otomatis tersimpan dan muncul dalam daftar supplier pada system. Selanjutnya pengguna dapat menambahkan produk baru. Sebagai ilustrasi, produk "Pipa 3/4" dapat dicatat dengan jumlah stok awal sebanyak 10 dan harga beli tertentu. Pencatatan harga beli berperan penting sebagai dasar perhitungan modal, memungkinkan pemantauan nilai aset serta estimasi perputaran uang dan target pendapatan bulanan", imbuh pria yang juga berprofesi sebagai Dosen UNESA ini.
Di ujung paparannya Dimas mengatakan Fitur In Product pada sistem mempermudah penambahan stok barang. "Misalnya, jika stok "Pipa 3/4" bertambah 10 unit, pengguna hanya perlu mencatat penambahan tersebut pada menu yang tersedia. Dengan demikian, alur keluar masuk barang dapat dikelola dengan lebih efisien”. kata Dimas menjelaskan keunggulan sistem rancangannya.
Melalui Workshop ini diharapkan para pelaku usaha dapat melacak produk, memperbarui stok, dan mengelola inventaris secara praktis dan terorganisir. Dengan penerapan yang tepat, diharapkan proses pencatatan inventaris dapat berjalan lancar dan mendukung pertumbuhan usaha secara optimal. (Tim Pbl, 15/01/2025)