Kunjungan Pimpinan Daerah Aisyiyah Sidoarjo ke Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur Belajar Tingkatkan Penjualan dan Kemasan Produk Sesuai Standar


Tanggal : 1 Oktober 2024       Kategori : Berita

Sidoarjo — Pada Senin (30/09) Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur mendapat kunjungan Istimewa dari Pimpinan Daerah 'Aisyiyah Sidoarjo. Kunjungan ini dilaksanakan dalam rangka memperdalam pengetahuan mengenai strategi meningkatkan penjualan dan kemasan menarik sesuai kaidah dan standarisasi. Kunjungan ini dihadiri oleh sejumlah alumni Sekolah Wirausaha 'Aisyiyah (SWA) yang merupakan para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM).
Acara yang diselenggarakan di klinik KUKM BDC Jawa Timur pukul 09.00 WIB ini diawali dengan sambutan hangat dari perwakilan Dinas Koperasi dan UKM Kepala Sub Bagian umum dan kepegawaian-Fathan Syarif Purnama. Dalam pembukaannya, Fathan menyampaikan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan UKM untuk memajukan perekonomian daerah. “Besar harapan kami dengan adanya kegiatan ini dapat menimba ilmu melalui pakar kemasan Nashrullah Hasin. Dan memang semagat ibu-ibu ini patut kami apresiasi karena ibu-ibu juga dapat menjadi penggerak ekonomi keluarga harapannya serta dapat membuat ekonomi jatim juga meningkat,” ungkapnya.
Kunjungan ini dilakukan dengan interaktif dengan penyampaian materi dalam memberikan banyak ilmu praktis bagi para pelaku UKM. Topik utama yang dibahas adalah kemasan produk, di mana kemasan tidak hanya berfungsi melindungi produk, namun juga menjadi wajah dari produk itu sendiri di mata konsumen. “Kemasan yang baik harus mampu membangun persepsi positif di benak konsumen,” ujar Tenaga Ahli BDC Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur-Nashrullah Hasin?.
Beliau juga menegaskan bahwa kemasan yang menarik dan sesuai dengan kaidah serta standar yang diatur oleh pemerintah menjadi syarat mutlak bagi produk yang ingin bersaing di pasar yang lebih luas. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999, setiap produk yang beredar di pasaran harus memenuhi syarat-syarat tertentu, mulai dari desain, informasi yang ditampilkan, hingga label halal. Hal ini sangat penting agar produk UKM bisa diterima oleh pasar modern seperti supermarket dan toko retail besar?. Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi pelaku UKM, menurut narasumber, adalah ketidaksesuaian antara kemasan produk dengan target pasar. Banyak produk UKM yang sebenarnya berkualitas, namun gagal menarik konsumen karena desain kemasan yang kurang tepat. “Banyak produk dengan kemasan yang terlalu kekanak-kanakan, padahal target pasarnya adalah orang dewasa, atau sebaliknya. Ini seringkali menjadi penghalang bagi produk untuk diterima pasar lebih luas,” tambahnya?.
Selain membahas desain kemasan, narasumber juga memberikan strategi terkait branding dan pemasaran digital. Dalam era digital seperti sekarang, pemasaran online menjadi elemen yang tidak bisa diabaikan oleh pelaku usaha. Pelaku UKM didorong untuk lebih aktif memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce guna menjangkau pasar yang lebih luas. “Hari ini, penjualan tidak lagi hanya bertumpu pada toko fisik, tetapi harus diimbangi dengan pemasaran online yang kuat,” tegasnya?. Tidak hanya sekadar belajar, selanjutnya dalam sesi tanya jawab yang interaktif, peserta juga berkesempatan untuk menunjukkan produk mereka dan mendapatkan masukan langsung terkait bagaimana produk tersebut bisa lebih dikembangkan, baik dari sisi tampilan.
Dengan adanya pembelajaran ini, diharapkan para pelaku UKM dapat mengaplikasikan ilmu yang didapat untuk meningkatkan kualitas produk mereka. Kunjungan ini ditutup dengan harapan agar para peserta dapat menerapkan pengetahuan baru ini untuk mengembangkan bisnisnya, terutama dalam hal kemasan dan penjualan?. Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk komitmen 'Aisyiyah dalam mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan melalui pengembangan UKM, khususnya dalam menciptakan produk yang lebih kompetitif di pasar lokal maupun nasional.