Memahami Kemitraan dan Negosiasi serta Presentasi Yang Efektif untuk Kesuksesahan Usaha Koperasi


Tanggal : 8 Maret 2023       Kategori : Berita

UPT Pelatihan KUKM Provinsi Jawa Timur kembali menggelar lanjutan dari rangkaian pelatihan Sijawara Plus pada Rabu (8/3). Pelatihan kali ini mengusung tema Kemitraan, Negosiasi, dan Presentasi yang efektif dengan Dwi Wijatiningsih, Pustakawan Perpustakaan UPTP KUKM Jatim sebagai pemandu acara. Pelatihan ini dihadiri oleh kurang lebih 50 peserta yang hadir secara daring melalui platform Zoom meeting dan Youtube.

Sebagai narasumber, Ratna Saktijaningdijah, Widyaiswara Ahli Madya UPTP KUKM Jatim membuka acara dengan menyampaikan pentingnya memiliki softskill komunikasi dalam berusaha, khususnya seperti kemampuan presentasi, negosiasi, dan bermitra sebagaimana tema pelatihan kali ini. Dengan kemampuan komunikasi yang baik, kita dapat menyampaikan keinginan dan menyelesaikan masalah yang tentunya akan membawa dampak positif pada keberlangsungan usaha.

Materi pertama yang disampaikan Ratna yaitu mengenai cara menyajikan presentasi yang efektif. Sebelum pemaparan topik, penting untuk menyiapkan segala keperluan, mulai dari menyusun jadwal, melengkapi bahan dan alat, hingga mencari informasi yang dibutuhkan terkait tema presentasi yang dibawa. Sebagai langkah terakhir, Ratna mengingatkan untuk menutup presentasi dengan meninggalkan kesan yang membekas. “Jangan lupa untuk membuat presentasi diingat. Yakni dengan menunjukkan kesimpulan dan manfaat menarik darinya. Lalu pastikan juga tujuan presentasi sejak awal sudah tercapai atau tidak,” ungkapnya.

Selepas melaksanakan presentasi, umpan balik akan terjadi sebagai reaksi dari audiens yang hadir, Ratna menyampaikan, di sesi umpan balik tersebutlah kemudian proses negosiasi biasa terjadi, karena dengan adanya negosiasi kita dapat mencari titik temu dari permasalahan yang telah dibahas. Dalam konteks dunia Perkoperasian, Ratna menghimbau saat melaksanakan negosiasi agar melakukannya dengan kepala dingin, khususnya ketika lawan negosiasi adalah anggota Koperasi itu sendiri. Contohnya seperti dalam kasus negosiasi pinjaman yang sulit dibayar oleh anggota, ia mengingatkan untuk memperlakukan anggota tetap sebagai pemilik sekaligus pengguna, namun juga tidak melupakan kepentingan Koperasi.

Di langkah selanjutnya sekaligus materi terakhir, terdapat kemampuan terkait manajemen kontrak dan kemitraan. Tahap ini merupakan harapan akhir dari proses negosiasi tadi. Kemitraan penting untuk dilaksanakan dengan terencana, mulai dari tahap awal seperti menganalisis kebutuhan dan potensi, lalu proses negosisasi kemitraan, sampai pelaksanaan kemitraan terjadi. “Jika ingin bisnis berkembang, kita tidak bisa berjalan sendirian alias butuh mitra lain. Selain itu dengan membangun kemitraan, transfer pengalaman juga dapat terjadi,” jelas Ratna.

Sebagai penutup, Ratna menghimbau jika proses komunikasi dalam usaha sebaiknya sejak awal dilakukan oleh orang yang memang memiliki kemampuan komunikasi yang baik, termasuk juga mempunyai mandat sebagai pengambil keputusan untuk memudahkan pengambilan kebijakan dalam prosesnya. Lebih lanjut, Ratna juga menyarankan agar selalu membuat laporan dan pencatatan dari kesepakatan yang diambil. “Hal ini penting agar dokumentasi terjadi dan menghindari jika ada pihak yang mungkin mangkir dari kesepakatan awal yang telah diputuskan bersama,”, pungkas Ratna. (Tim Pbl, 08/03/2023)