Silaturahim Pesantren Peserta EkoTren OPOP Tahun 2023 Bersama Gubernur Jawa Timur
Tanggal : 18 Maret 2023 Kategori : Berita
Malang-Guna meningkatkan sinergi dan kolaborasi program pemberdayaan ekonomi
masyarakat berbasis pesantren di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur pada tanggal
16-17 Maret 2023 bertempat di Hotel Harris Malang menggelar kegiatan Silaturahim Pesantren Peserta EkoTren OPOP Tahun 2023 Bersama Gubernur Jawa Timur.
Hari pertama kegiatan yang diikuti kurang lebih 250 orang peserta yang
hadir secara luring dan 750 orang melalui daring ini diisi dengan pembukaan
oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur-Andromeda Qomariah-serta
diskusi panel yang menghadirkan narasumber antara lain dari Bank Indonesia
perwakilan Jawa Timur (dengan tema materi “Program Pengembangan Ekonomi
Syariah”), Bapenda Provinsi Jawa Timur (dengan tema materi “Sosialisasi Samsat
OPOP”), serta dari Bank Jatim Syariah (dengan tema materi “Sosialisasi Produk
Bank Jatim Syariah dalam mendukung OPOP).
Mengawali sambutannya Andromeda mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada para pengasuh dan pengurus
pesantren serta stakeholder terkait sehingga perkembangan OPOP
di Jawa Timur cukup menggembirakan, “Ini menunjungkkan
komitmen kita bersama untuk terus
meningkatkan kemandirian pesantren dan kesejahteraan masyarakat sekitar pondok
pesantren, ini sebagai salah satu ikhtiar kita bersama agar kita selalu
mendapatkan keberkahan dan membawa manfaat”, ujar Andromeda.
Sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Koperasi dan UKM Provinsi
Jawa Timur dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat di Jawa Timur, Andromeda
menyampaikan ada 5 aspek yang menjadi perhatian kita bersama, antara lain
Kelembagaan, Peningkatan kualitas SDM, Peningkatan kualitas produk, Pemasaran,
dan Pembiayaan, “Oleh karena itu salah satu hal yang terpenting adalah IKI, IKI
lho jawabane, IKI adalah Inisiatif, Kolaboratif, dan Inovatif”, jelas
Andromeda.
Memperhatikan kondisi demografi Jawa Timur dimana 49,12 persen penduduk
Jawa Timur adalah kaum milenial dan generasi Z, Andromeda berharap kedepannya
pembangunan entrepreneurship berbasis teknologi, “kami sangat berharap kedepan
digitalisasi ini menjadi sebuah keniscayaan bagi percepatan peningkatan usaha
dan kemandirian pondok pesantren di Jawa Timur”, lanjut Kepala Dinas.
Hari kedua kegiatan dilanjutkan dengan diskusi panel sesi 2 yang
menghadirkan narasumber dari Kanwil Kemenag Jatim (dengan tema materi
“Peningkatan Kemandirian Ekonomi Pesantren”), Koppontren Sidogiri (dengan tema
materi “Model Pengelolaan Bisnis di Pesantren Berbasis Digital), dan Koppontren
Sunan Drajat (dengan tema materi “Penyusunan Rencana Bisnis Pesantren”)
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang berkenan hadir pada
hari kedua kegiatan ini menyerahkan sertifikat halal
kepada beberapa Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren), antara lain Koppontren
Nurul Faroh-Lumajang, Koppontren Al Miftah-Lumajang, Koppontren Al Mahrusiyah
Lirboyo-Kota Kediri, Koppontren Al Khusyu-Blitar, dan Koppontren Al Amanah Bakery-Sidoarjo. Setelah menyerahkan sertifikat halal kegiatan
dilanjutkan dengan penyerahan buku Eko-Tren
OPOP Jatim oleh Khofifah kepada pengasuh pondok pesantren Bahrul Maghfiroh-Malang,
KH. Mohammad Bisri.
Selain itu Khofifah
juga menyerahkan penghargaan tokoh penggerak OPOP kepada beberapa instansi dan individu
yang berkontribusi aktif dalam
perkembangan OPOP di Jawa Timur, diantaranya Dinas Koperasi dan UKM Prov.
Jatim, Bank Indonesia KPW Jawa Timur, ITS Surabaya, Walikota Malang, Bupati
Malang, Walikota Mojokerto, Bupati Jember, Bupati Ngawi, dan Bupati Trenggalek. Usai menyerahkan penghargaan
tokoh penggerak OPOP Khofifah melanjutkan
dengan menyerahkan santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan kepada 3 (tiga)
orang ahli waris dengan masing-masing ahli waris mendapatkan santunan sebanyak
@ 42 juta rupiah.
Pengasuh pondok pesantren Bahrul Maghfiroh-Malang, KH. Mohammad Bisri
mendapatkan kehormatan dari Gubernur Jawa Timur untuk memberikan sambutan pada
kesempatan ini. Kyai Bisri mengawalinya dengan mengisahkan bagaimana
perjuangannya dulu merintis Bahrul Maghfiroh Mart (BM Mart), menurut Kyai Bisri basic ilmu ekonomi para santri sangat kurang, hal ini karena banyaknya ilmu agama yang dipelajari di Ponpes.
Maka sesuai pesan
adiknya dulu-almarhum Gus Lukman Alkarim, untuk yang mengurusi usaha jangan anak pondok (santri). Sehingga
waktu KH Bisri dapat bantuan dana 100 juta dari rekannya, uang tersebut diberikan ke pengurus pesantren
untuk mengurusi BM Mart, “Kalau mau mengelola sesuatu pakailah ilmu, jangan pakai feeling”, pesan Kyai Bisri kepada para pengurus.
Disamping itu untuk meningkatkan kompetensi dan kapasitas pengurus, Kyai
Bisri lalu membawa para pengurus pesantren ke Bandung untuk mendapatkan training dan untuk belajar
manajemen tentang pengurusan Mart tadi. Namun apa daya ternyata training tersebut terlalu singkat sehingga
belum cukup banyak ilmu yang diserap untuk mengelola dan mengembangkan BM Mart,
setelah berjalan 3 bulan, uang bantuan 100 juta tinggal
25 juta saja.
Menyikapi situasi tersebut Kyai Bisri lalu memutar otak bagaimana cara
mengatasi permasalahan ini, sampai pada akhirnya Kyai Bisri
ganti cara dengan berkolaborasi antara pengurus dan orang yang memang ahlinya, “Serahkan ke ahlinya”, begitu pikir Kyai
Bisri. Akhirnya lalu diputuskan bekerjasama dengan seorang mantan
manajemen Giant Supermarket,
dan hasilnya dari
kombinasi itulah, usaha BM Mart menjadi sehat dan sampai
dengan saat ini menghasilkan omzet
rata-rata kurang lebih 10 juta rupiah perhari.
“Jadi saya yakin apabila kita mengelola secara profesional, sesuai
kompetensi, dan kita sungguh-sungguh fokus pada usaha itu, saya yakin pondok pesantren
akan menjadi fundamental ekonomi di Jawa Timur”, pesan Kyai Bisri mengakhiri
sambutannya.
Puncak acara pada kegiatan Silaturahim ini adalah launching tabungan
santri dari Bank Jatim Syariah oleh Gubernur Jawa Timur dengan didampingi oleh Kepala
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim, Direktur Utama Bank Jatim, Ketua Komisi B
DPRD Provinsi Jatim, pengasuh pondok pesantren Ammanatul Ummah-Pacet Mojokerto,
pengasuh pondok pesantren Bahrul Maghfiroh-Malang, serta beberapa pimpinan
lembaga terkait lainnya.
Beberapa booth layanan yang mendukung kegiatan ini antara lain showcase
produk unggulan OPOP Jatim yang disponsori oleh Bank Indonesia dan Bank Jatim
Syariah, layanan konsultasi dengan Bank Jatim Syariah, layanan konsultasi
klinik Koperasi dan UKM, layanan konsultasi Samsat OPOP Jatim, serta layanan
foto produk.
Kegiatan Silaturahim ini ditutup dengan doa bersama
yang dipimpin oleh pengasuh pondok pesantren Ammanatul Ummah-Pacet Mojokerto,
KH. Asep Saifuddin Chalim, kemudian Gubernur Jatim foto bersama para peserta
yang hadir secara luring. (Tim Pbl, 17/03/2023)