Wujudkan Komitmen Kembangkan UKM di Jawa Timur Diskop UKM Jatim Selenggarakan Rapat Koordinasi Untuk Dukung Akses Pembiayaan Bagi UKM
Tanggal : 28 November 2024 Kategori : Berita
Sidoarjo – Pada hari Kamis (28/11) bertempat di ruang Aria Wiriaatmadja, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar Rapat Koordinasi Dengan Perbankan/Lembaga Keuangan Dalam Mendukung Akses Pembiayaan Bagi UKM. Rapat ini bertujuan untuk memperkuat akses pembiayaan bagi Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Jawa Timur melalui evaluasi dan perencanaan Program Kredit Sejahtera (Prokesra).
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Timur, Analis Perencana Ahli Muda Pembangunan Pariwisata, Koperasi & UKM-Nur Reni Widiastuti, dari Biro Hukum Setda Provinsi Jawa Timur, Analis Ahli Humum Muda-Adi Sarono, dari Bank BPR Jawa Timur, Pemimpin Devisi Pemasaran-Eddy Suleksono, dari Kantor Akuntan Publik Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan-Moch. Anton Juntani, Tenaga Ahli dari Universitas Airlangga-Zainal Fanani, serta beberapa OPD Provinsi Jawa Timur, dan perwakilan Sekretariat/Bidang di lingkungan Diskop UKM Jatim.
Acara dibuka dengan laporan panitia yang disampaikan oleh Ketua Tim Kerja Sub-Substansi Pembiayaan dan Jasa Keuangan-Sutarto. Dalam laporannya Sutarto menyampaikan capaian kredit Prokesra selama beberapa tahun terakhir yang menunjukkan tren positif. Pada tahun 2023, realisasi kredit mencapai Rp 360 miliar, melampaui target Rp 355 miliar. Jumlah debitur yang memanfaatkan program ini juga mengalami peningkatan, mencapai 12.763 debitur pada akhir 2023. Namun, pada tahun 2024, terdapat beberapa penyesuaian plafon kredit dan skema, sehingga realisasi kredit hingga Oktober tercatat sebesar Rp 99,5 miliar dari target Rp 200 miliar. “Evaluasi ini penting agar pelaksanaan Prokesra di tahun mendatang bisa lebih optimal. Kami telah mengidentifikasi tantangan yang dihadapi, seperti batas maksimal plafon kredit yang terlalu kecil dan jangka waktu kredit yang dirasa terlalu pendek oleh pelaku UKM”, jelas Sutarto.
Selanjutnya Kepala Bidang Pemasaran-Arif Lukman Hakim, memberikan sambutan mewakili Kepala Diskop UKM Jatim. Dalam sambutannya, ia menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, perbankan, dan lembaga keuangan untuk mendorong akses pembiayaan UKM. Arif menjelaskan bahwa pertemuan kali ini bertujuan untuk menghasilkan beberapa kesimpulan sementara terkait rencana program kredit Prokesra (Program Kredit Sejahtera) di tahun 2025. "Sejak tahun 2022, kredit Prokesra dimulai dengan platform maksimal sebesar 10 juta. Lalu pada tahun 2023 terjadi perubahan skema dengan plafon yang naik menjadi 50 juta. Di tahun 2024 skema kembali disesuaikan dengan plafon maksimal sebesar 25 juta", ungkap Arif, memberikan gambaran jelas setiap tahunnya mengenai perkembangan kredit Prokesra yang telah dilakukan.
Pada kesempatan yang sama rapat ini juga dihadiri oleh berbagai pihak, yang pertama dari Bank BPR Jatim-Andi, Bank BPR sebagai mitra pelaksana Prokesra memaparkan berbagai pencapaian dan tantangan yang dihadapi dalam penyaluran kredit. Sejak September 2022 hingga Oktober 2024, BPR Jatim telah menyalurkan kredit Prokesra dengan plafon kumulatif mencapai Rp 475,255 miliar kepada 12.743 debitur aktif. Bank BPR Jatim juga melaporkan tingkat Non-Performing Loan (NPL) yang sangat rendah, yaitu 0,20 persen, menunjukkan keberhasilan dalam pengelolaan risiko kredit. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah keterbatasan anggaran subsidi bunga dari APBD, yang memengaruhi plafon kredit yang dapat diberikan.
Dilanjut dengan materi dari Kantor Akuntan Publik (KAP)Drs. Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan (KAP Tbw & Rekan), turut menyampaikan menyampaikan rencana pemeriksaan tujuan tertentu yang akan dilakukan untuk mendukung program pembiayaan UKM pada tahun 2025. Rencana pemeriksaan ini akan fokus pada memastikan penggunaan dana pembiayaan yang tepat dan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Selain itu, KAP juga memaparkan pencapaian kinerja yang telah diraih pada tahun 2023 dan 2024, berdasarkan beberapa indikator kinerja yang telah ditetapkan : a). Capaian Program, Persentase UKM yang berhasil mengakses permodalan mencapai 75,99 persen, jauh melampaui target yang ditetapkan sebesar 5,25 persen; b). Masukan Dana P-APBD Jatim, Dana yang masuk sesuai dengan target yang telah ditetapkan; c). Jumlah dokumen hasil pemeriksaan dan laporan keuangan yang diserahkan sebanyak 2 eksemplar dokumen laporan, sesuai dengan target yang ditetapkan; d). Terlaksananya kegiatan subsidi bunga kredit bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang mendukung Prokesra, dengan 1 program yang berhasil dijalankan; e). Pemeriksaan dilakukan di 26 lokasi, termasuk Kantor Pusat BPR Jatim, Kantor Cabang BPR Jatim, dan 20 UMK penerima Prokesra.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dengan tujuan tertentu, KAP Thomas, Blasius, Widartoyo & Rekan menyimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan subsidi bunga kredit bagi Usaha Mikro dan Kecil pada tahun 2024 telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Pemeriksaan juga menunjukkan bahwa Bank BPR Jatim mematuhi peraturan yang berlaku, serta menyatakan bahwa rencana kebijakan pelaksanaan Kegiatan Subsidi Bunga Kredit untuk mendukung Prokesra 2025 telah terpenuhi dengan baik
Rapat koordinasi ini mencerminkan komitmen Diskop UKM Jatim, Bank BPR Jatim, serta berbagai pihak terkait dalam mendukung pengembangan UKM di Jawa Timur melalui penyediaan akses pembiayaan. Dengan evaluasi yang komprehensif dan perencanaan yang matang, diharapkan Prokesra tahun 2025 dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi pelaku usaha mikro dan kecil. Sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Prokesra tidak hanya menjadi solusi pembiayaan tetapi juga menjadi pilar penting dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. Dukungan dari semua pihak, termasuk pemerintah, perbankan, dan pelaku UKM sangat diperlukan untuk menjadikan program ini lebih sukses dan semakin berkembang di masa mendatang.
Diharapkan dengan terlaksananya Rapat Koordinasi ini dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang dapat mempermudah dan mempercepat akses pembiayaan guna mendukung perkembangan UKM di Jawa Timur. Melalui sinergi yang terjalin antara pemerintah, perbankan, lembaga keuangan, dan konsultan, diharapkan bahwa sektor UKM di Jawa Timur dapat tumbuh lebih kuat dan mampu menghadapi berbagai tantangan yang membentang di masa depan. (Tim Pbl, 28/11/2024)