Sinergi Pengembangan Talenta Digital


Tanggal : 24 Agustus 2021       Kategori : Berita

Senin (23/8) Pusat Pengembangan Profesi dan Sertifikasi, Kementerian Komunikasi dan Informatika R.I. menyelenggarakan kegiatan "Pembukaan Digital Talent Scholarship 2021 - GTA, TA, dan DEA"melalui daring Zoom dan Youtube.

Undangan Khusus hadir Sigit Priyono – Asdep Telekomunikasi dan Informatika Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan R.I dan Muhajir Effendi - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan R.I. Hadir melalui Undangan adalah Dinas Komunikasi dan Informatika; Dinas Koperasi dan UKM Provinsi, Kabupaten / Kota di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sigit Priyono dalam Sambutannya berharap bahwa Peserta Digital Talent Scholarship – DTS akan menjadi motor, inovator dan kreator generasi Indonesia.

Hary Budiarto – Kepala Balitbang SDM Kemenkominfo mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika R.I. ( Johnny G. Plate ) membuka Pelatihan DTS. Pada kesempatan ini disampaikan, bahwa Balitbang SDM sebagai Pelaksana Program Konektivitas Digital seperti yang sudah dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia – Joko Widodo pada tanggal 26 Februari 2021, khususnya untuk pengembangan SDM Digital yang terbagi dalam :

Tingkat Literasi Digital : Gerakan Nasional Literasi Digital dengan target 20 juta lebih  masyarakat Indonesia. Bertujuan meningkatkan kemampuan kecakapan digital dasar untuk mencegah penyebaran konten negatif.

Tingkat Talenta Digital - Digital Talent Scholarship dengan target 100.000 Peserta Pelatihan dari siswa SMK, mahasiswa, dosen, pelaku bisnis UMKM, masyarakat profesional dan ASN. Bertujuan meningkatkan ketrampilan dan daya saing masyarakat pada sektor digital di level teknis.

Pimpinan Digital - Digital Leadership Academy untuk pimpinan lembaga pemerintahan, swasta, anggota DPR, DPRD, TNI, Polri dan perguruan tinggi. Tujuan program pelatihan intensif untuk pengambilan kebijakan dan tata kelola serta pemecahan masalah bidang teknologi digital.

Selanjutnya Hary Budiarto menyampaikan, bahwa Pelatihan DTS ini untuk menyediakan kebutuhan 9 juta Talenta Digital pada tahun 2030. DTS 2021 menyelenggarakan 8 Pelatihan dengan target peserta berbeda, yaitu :FGA – Fresh Graduate Academy (S1 Teknologi Informasi dan Komunikasi);VSGA - Vocasional Skill Graduate Academy (lulusan Vokasi: SMK, D3);ProA–Profesional Academy dengan target profesional muda yang melaksanakan upskilling dan reskilling; DEA - Digital Enterpreneur Academy dengan peserta pelaku bisnis UMKM;Tematic Academy peserta masyarakat umum;GTA - Government Transformation Academy dengan peserta dari ASN pusat maupun daerah;DLA - Digital Leadership Academy dengan peserta pimpinan lembaga pemerintahan / swasta, anggota DPR / DPRD, TNI, Polri, perguruan tinggi; TSA - Talent Scouting Academy peserta lulusan S1 dengan kemampuan talenta yang dimiliki IT, organisasi, manajerial dan lainnya.

DTS 2021 dilaksanakan dalam bentuk beasiswa pelatihan digital yang mentargetkan 100.000 lebih peserta dari berbagai sektor masyarakat untuk menjadi talenta Indonesia yang lebih unggul dan berkarakter. Menjadi talenta digital memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja saat ini. Baik di lembaga pemerintahan, industri atau badan usaha.

Berikutnya Hary Budiarto  sampaikan, bahwa Tema Pelatihan DTS terdapat 103 tema terdiri dari a.l.: big data analytic, cyber security, cloud computing, internet of think, artificial intelegent, web development, programming atau coding, digital enterpreneurship dan conten creator.

Adapun capaian DTS per 22 Agustus 2021 Batch 3 sejumlah 74.413 peserta dari target 100.000 peserta dari 8 Akademi.GTA - Pro A dengan peserta : 100 PNS Menko Pembangunan Manusia, 1.500 Peserta Penyuluh Agama Kemenag, 1.211 Santri Pondok Pesantren, 1.080 UMKM PT Permodalan Nasional Madani, 500 Guru/Pengelola Pondok Pesantren, 4.602 peserta Pro A. Total Peserta Agustus – Oktober 8.993 orang.

Pada acara Pembukaan ini, Muhajir Effendi – Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan R.I. menyampaikan, bahwa Pelatihan DTS merupakan intervensi pemerintah dalam upaya mewujudkan SDM Indonesia yang unggul, khususnya di bidang teknologi digital. Kelebihan program ini adalah dapat melibatkan peserta beragam, dari angkatan kerja muda, profesional, SDM TIK, ASN sampai pada masyarakat umum.

Selanjutnya Muhajir sampaikan, bahwa Program DTS didisain untuk menciptakan ekosistem yang seimbang dalam memaksimalkan peran pentahelix : meningkatkan peran pemerintah, masyarakat swasta, pelaku usaha, pendidikan tinggi, kelompok masyarakat madani – civil sociaty, mass media. Kelimanya saling mengisi, menguatkan agar terjadi simbiosis yang produktif bisa menjadi fasilitator, akselerator, motivator dari semua lini kehidupan.

“Peserta DTS diharapkan sebagai motor penggerak sekaligus sebagai advancer dalam medan digitalisasi di berbagai bidang. Ketrampilan yang diperoleh dapat dikembangkan terus menerus tidak hanya didapat ketika mengikuti pelatihan tapi yang lebih penting ketika di luar pelatihan, menjadi bagian dari gaya hidup, cara hidup, bagian dari state of mind. Saudara-saudara akan menyebarluaskan pemanfaatan teknologi digital ke berbagai bidang dan menularkan ketrampilan ke banyak orang. Dengan demikian semakin banyak talenta digital yang kita miliki dan mereka saling bersimbiosis, berkolaborasi, memperkuat. Semakin kuat simbiosis dan kolaborasi akan semakin memperbesar nilai tambah yang bisa diraih dengan memanfaatkan kehadiran teknologi digital ini”, pesan Muhajir mengakhiri sambutan. ( tim pbl, 24/08/21)