POMOSDA CETAK ENTERPRENEUR BERBASIS AGRO DALAM RANGKA WUJUDKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT MELALUI MODEL PEMBERDAYAAN EKOTREN OPOP


Tanggal : 27 Juni 2022       Kategori : Berita

Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa (POMOSDA) telah melaksanakan Model Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Program One Pesantren One Product (EKO-TREN OPOP) sejak Tahun 2019.
Kegiatan untuk mencetak enterpreneur dilakukan sejak para santri menjadi santri di POMOSDA melalui kegiatan Vokasional Skill (VS) yaitu sebuah kegiatan pelatihan enterpreneur dalam kurikulum sekolah, di awal masuk pondok, ada tes untuk mengetahui bakat minat santri kemana mulai dari skill pertukangan, konstruksi bangunan, pertanian, peternakan, pangan, IT (grafis), dan Fotografi. Dimana kurikulum ini mulai diterapkan pada Tahun 2020 sehingga nanti setelah lulus dan menjadi alumni maka para santri ini akan menjadi entrepreneur. Saat ini alumni telah banyak yang menjadi entrepreneur ada yang usaha peternakan ayam, ternak kambing, pertanian anggur dan sudah memiliki tenaga kerja sesuai potensi di wilayah masing-masing. Usaha yang dilakukan oleh alumni dan masyarakat terus dilakukan pendampingan oleh Pesantren. Pesantren menjadi dasar di masyarakat sehingga menjadi filter untuk memberikan manfaat dan mensejahterakan masyarakat.
POMOSDA telah melakukan pengembangan ekonomi masyarakat melalui alumni dan jamaah serta masyarakat sekitar. Saat ini total binaan POMOSDA adalah sebanyak 4.215 Orang dengan rincian 1.500 petani, 400 peternak kambing, 300 peternak ayam, 15 peternak sapi, dan 2.000 orang peternak lele dan lele yang tersebar di berbagai daerah yaitu Kab. Nganjuk, Kediri, Tulungagung, Blitar, Trenggalek, Ponorogo, Madiun, Ngawi, Magetan, Pacitan, Wonogiri (Jawa Tengah), DI Yogyakarta, Magelang, Salatiga, Cirebon, Tasikmalaya, Bekasi, Tangerang, Banten, dan Bali.
Pendekatan yang dilakukan adalah pengajian kepada masyarakat, ngaji agama dan ngaji entrepreneur. Di pengajian tersebut dilakukan juga Bazar/ pameran produk UMKM ditampilkan serta pelatihan entrepreneur.
Pembinaan yang telah dilakukan ke masyarakat, telah menjadikan usaha pesantren semakin berkembang dan memiliki berbagai produk unggulan salah satunya bonggol jagung dan daun talas kering yang sudah diekspor ke Jepang, Korea, Australia, dan Dubai.
Selain itu, beberapa masyarakat binaan berhasil menjadi entrepreneur sukses. Salah satunya Pemilik Usaha Pertanian Pakem Japo, yang menekuni usaha pertanian agro organic dimana saat ini sudah memiliki perkebunan sendiri dan sudah memiliki 3 orang tenaga kerja. Begitu juga dengan Bapak Nur Kholik yang menekuni usaha budidaya lele, dimana awalnya hanya memilik 1 kolam saat ini sudah memiliki 40 kolam dan sudah memiliki kelompok binaan dan menjadi mitra Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Sedangkan untuk ternak kambing dengan pola pembinaan melalui pengadaan kambing 1 jantan, 6 betina dengan system bagi hasil saat ini sudah memiliki beberapa mitra Kerjasama. Pembinaan yang dilakukan melalui pelatihan mulai dari manajemen kandang, program-program budidaya hingga kerjasama dengan timur tengah sehingga saat ini masyarakat sudah berdaya.
"Dengan adanya program OPOP, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pesantren POMOSDA menjadi sangat luar biasa. Wujud Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Program OPOP (EKO-TREN OPOP) ada di POMOSDA. Hingga saat ini kontribusi usaha pesantren ke pondok, mencapai hampir 90%", Ujar Bapak Irawan, Sekretaris Koppontren Taliati Jawatan Pomosda.