Talkshow Pembiayaan


Tanggal : 28 Juli 2022       Kategori : Berita

Surabaya-Kamis (28/07) masih dalam rangkaian kegiatan Ekspo KUKM ke-9 dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-75 tahun 2022, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jatim menggelar kegiatan Talkshow Pembiayaan dengan tema “Kemudahan Akses Permodalan Bagi K-UKM”. Kegiatan yang berlangung di lantai dasar gedung Convention & Exhibition Grand City Surabaya ini dihadiri oleh kurang lebih 60 (enam puluh) orang peserta yang berasal dari gerakan Koperasi dan UMKM di 5 (lima) dari 5 Kabupaten/Kota (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan, dan Kabupaten/Kota Mojokerto).

Menurut Kepala Bidan Pembiayaan, Arif Lukman Hakim, maksud diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menyelaraskan persepsi antara penyedia permodalan/perbankan dengan para pelaku KUMKM tentang pembiayaan/permodalan KUMKM, serta untuk meningkatkan pemahaman para pelaku KUMKM terhadap sumber-sumber pembiayaan/permodalan serta bagaimana cara mengaksesnya.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, Andromeda Qomariah. Dalam sambutannya Andromeda mengatakan bahwa Talkshow ini dapat membuka wawasan para pelaku KUMKM bahwa pembiayaan saat ini sangat mudah diakses, “narasumber Talkshow kali ini sangat lengkap dan saling menguatkan karena disini hadir teknokrat, praktisi, dan legislator yang mana beliau-beliau ini hadir untuk sharing dan berbagi tentang apa yang sudah mereka lakukan, dan diharapkan dari sharing tersebut dapat memotivasi para pelaku KUMKM Jawa Timur bahwa pembiayaan saat ini semakin mudah untuk diakses”, kata Andromeda.

Selanjutnya Andromeda mengatakan bahwa permodalan adalah salah satu masalah serius yang dihadapi para pelaku UMKM dan membutuhkan perhatian serius untuk segera diurai benang merahnya. “Berbagai faktor yang mempengaruhi akses permodalan adalah yang pertama masih banyak para pelaku UMKM kita yang tidak menyusun laporan keuangan dengan baik dan benar. Yang kedua adalah persyaratan administrasi dan pengajuan usulan pembiayaan yang dianggap oleh para pelaku UMKM kita rumit dan panjang. Yang ketiga sebagian besar pelaku UMKM kita tidak memiliki agunan , padahal ini menjadi salah satu persyaratan yang diminta oleh perbankan untuk mengurangi resiko kredit macet. Yang keempat adalah kurangnya informasi, antara lain informasi untuk mengakses permodalan, sehingga pilihan yang akan diambil para pelaku UMKM adalah jalan yang paling cepat. Kelima masih sedikitnya perbankan yang memiliki layanan kredit mikro dibawah Rp. 25 Juta” jelas Andromeda.

Berdasarkan masalah-masalah yang dihadapi oleh para pelaku UMKM diatas itulah yang dimanfaatkan oleh oknum pinjol, “pinjol itu pintar, begitu mengetahui permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM ini mereka masuk dengan berbagai promonya yang menggiurkan dan tidak bertele-tele, 5 menit selesai kata mereka, namun hal ini justru menjadi persoalan baru bagi pelaku UMKM dan masyarakat kita. Untuk meminimalisir dampak pinjol dan meningkatkan akses permodalan KUKM pada lembaga keuangan, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM melakukan berbagai macam program, baik itu terkait diseminasi, workshop, pendampingan, literasi, pelatihan terkait penyusunan laporan keuangan berbasis aplikasi, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam memenuhi beberapa persyaratan yang disyaratkan oleh pihak perbankan agar bank able”, jelas Andromeda.

Narasumber yang hadir pada kegiatan kali ini adalah Anggota Komisi B DPRD Provinsi Jawa Timur, Subianto, Perwakilan PT. Bank Jatim, Agus Setiawan, serta Ketua KSP Lestari Mandiri, Khulsum Hidayati.

Narasumber pertama, Subianto mengatakan bahwa dari 3 permasalahan yang dihadapi oleh para pelaku UMKM, diantaranya Produksi, Pemasaran, dan Pembiayaan sudah coba ditangani oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan sebaik-baiknya. “untuk Produksi, melalui pendampingan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur saya kira para pelaku UMKM sudah mampu menghasilkan produk yang mampu bersaing, baik itu dari packaging, mutu, dan lain sebagainya. Kemudian dari Pemasaran, pameran yang kita ikuti ini adalah salah satu ikhtiar dan dinas agar masyarakat atau penggiat UKM ada ruang untuk memasarkan barang produksinya, disamping ada juga kegiatan misi dagang ke Provinsi-Provinsi lain di Indonesia. Jawa Timur juga ada perwakilan dagang diluar pulau yang bisa dimanfaatkan, tidak ketinggalan pelatihan berbasis digital yang juga sudah dilakukan oleh Dinas Koperasi. Untuk Pembiayaan, Dinas Koperasi sudah berupaya untuk menggandeng semua perbankan yang ada untuk memberikan fasilitas permodalan, kami dari legislatif juga sudah membentuk BUMD diantaranya Bank Jatim, Bank UMKM, kita juga punya program yang terus kita gaungkan yaitu Dagulir (Dana Bergulir)", jelas Subianto.

Selanjutnya Agus Setiawan dari Bank Jatim menjelaskan mengenai SAPDA (Sistem Aplikasi Pengajuan Dagulir), “Bank Jatim adalah salah satu bank yang ditunjuk oleh Pemerintah Jawa Timur untuk menyalurkan/melaksanakan Dagulir. Dagulir adalah program kredit dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sumber dananya dari APBD Provinsi Jawa Timur, banyak OPD yang terlibat dalam pengelolaan Dagulir, salah satunya Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur, dimana Dinas Koperasi bisa menyalurkan Dagulir ke Koperasi maupun UMKM. Adapaun plafon kredit Dagulir untuk modal kerja maksimal sebanyak Rp. 300 juta, kredit investasi maksimal Rp. 500 juta, dan kredit pembiyaan mikro sebesar maksimal Rp. 50 juta”, jelas Agus Setiawan.

Khulsum Hidayati sebagai narasumber terakhir mengisahkan pada awal berdirinya KSP Lestari Mandiri yang memberikan pinjaman modal awal adalah Bank  Jatim, “kami pernah mendapatkan Dagulir sebanyak 2x senilai Rp. 500 juta dari Provinsi, yang pertama sudah lunas, dan yang kedua lunas bulan Mei 2022 kemarin, selain itu kami juga pernah dapat bantuan dari Kementerian Koperasi berupa dana agribis sebesar Rp. 1 miliar, itupun sudah lunas, jadi yang penting kita bisa dipercaya, bisa mempertanggungjawabkan apa yang dipecayakan kepada kita, jangan sampai kita merasa bahwa kita sudah dibantu oleh uang negara jadi tidak perlu dikembalikan, jangan sampai seperti itu, intinya kita harus bertanggungjawab dan amanah”, pesan Khulsum Hidayati disambut tepuk tangan riuh para pengunjung yang menyaksikan Talkshow ini. Tim Pbl (28/07/2022)