Gali Kreativitas dan Peluang Bisnis Melalui Seni Lukis Kain


Tanggal : 13 September 2024       Kategori : Berita

Sidoarjo – Menangkap peluang bisnis dimana pada saat ini seni melukis dengan menggunakan media kain berkembang pesat sehingga banyak yang tertarik untuk mencoba usaha ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) pada hari Jum’at (13/09) bertempat di klinik KUKM BDC Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan “Diversifikasi Penguatan Usaha KUKM Pembuatan Produk Lukis Kain".
Siti Nurhidayati, founder sekaligus owner dari CV Zahida, Kabupaten Bojonegoro hadir sebagai pemateri untuk menyampaikan bertemakan Seni Lukis Kain. Dalam pelatihan ini, Zahida-sapaan akrab Siti Nurhidayati memaparkan teknik-teknik dasar melukis pada berbagai jenis kain, mulai dari kaos hingga jilbab. “Seni melukis kain sebenarnya mirip dengan melukis di kanvas, namun menggunakan cat tekstil yang khusus,” jelas Zahida di hadapan 50 peserta yang hadir. Ia menekankan pentingnya penggunaan cat yang tepat agar hasil lukisan tidak pudar dan tahan lama, terutama ketika diaplikasikan pada bahan-bahan yang sering dicuci seperti jilbab dan kaos.
Peserta juga diberi wawasan mengenai teknik melukis kain dua dimensi dan tiga dimensi. Dalam teknik tiga dimensi, cat yang digunakan bisa menghasilkan efek timbul setelah kain dipanaskan menggunakan setrika. "Cat ini membuat lukisan terlihat hidup, terutama pada motif bunga dan daun yang sering diaplikasikan pada produk seperti jilbab atau tas," terang Zahida.
Tidak hanya fokus pada keterampilan teknis, Zahida juga memotivasi para peserta untuk melihat seni lukis kain sebagai peluang bisnis. “Karya seni lukis kain saat ini sudah banyak diminati, mulai dari baju, tas, hingga sepatu,” ujarnya. Ia lalu mencontohkan bahwa karyanya, yang telah dikenal luas dengan brand Zahida Painting, tidak hanya dijual di dalam negeri, tetapi juga mulai merambah ke pasar internasional.
Bagi para peserta yang tertarik untuk memulai bisnis di bidang ini, Zahida menyarankan agar mereka mempelajari segmentasi pasar dengan cermat terlebih dahulu. Misalnya jika ingin menargetkan segmen anak-anak, motif kartun yang ceria akan lebih cocok dibanding motif bunga yang lebih elegan. Sementara itu, untuk segmen dewasa, motif abstrak atau klasik bisa menjadi pilihan yang lebih menarik.
Pelatihan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para peserta, yang berasal dari berbagai latar belakang. Mereka merasa bahwa keterampilan baru ini tidak hanya merangsang kreativitasnya, tetapi juga membuka peluang sebagai sumber penghasilan tambahan sekaligus membuka peluang bisnis baru. Dalam sesi praktek, peserta berkesempatan langsung melukis di atas kain jilbab dengan bimbingan Zahida. Mereka diajarkan cara membuat pola, memilih cat yang sesuai, hingga teknik pewarnaan yang dapat memberikan hasil yang memuaskan. “Teknik ini terlihat sederhana, namun tetap memerlukan ketelitian dan kesabaran agar hasilnya sempurna,” kata Zahida sambil membantu peserta yang sedang merapikan lukisannya.
Pelatihan yang berlangsung hingga siang hari ini diakhiri dengan ucapan terima kasih dari para peserta yang merasa mendapatkan ilmu baru yang bermanfaat. Mereka berharap dapat terus mengembangkan keterampilan ini, baik untuk menambah keahlian pribadi maupun untuk menciptakan peluang usaha. "Melalui seni, kita tidak hanya mengekspresikan diri, tetapi juga bisa membuka pintu rezeki," tutup Zahida menyemangati para peserta. (Tim Pbl, 13/09/2024)