Koperasi Sebagai Seni Mengembangkan Usaha dan Menghantarkan Anggotanya Untuk Sukses Bersama


Tanggal : 7 Mei 2024       Kategori : Berita

Surabaya – Sebagai lanjutan dari kegiatan yang sama dan telah dilaksanakan pekan lalu ditempat yang sama, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) kembali menyelanggarakan kegiatan “Penyuluhan Perkoperasian Bagi Koperasi di Jawa Timur” (Angkatan II) pada hari Senin (06/05) bertempat di Hotel Grand Swiss Belhotel Darmo, Surabaya. Untuk kedua kalinya kegiatan ini dilakukan secara Ofline diperuntukkan bagi KSP dan KPPS baru yang berdiri tahun 2023-2024. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur -Andromeda Qomariah serta Kepala Lembaga Pendidikan Dekopinwil Jawa Timur-Faisal Chusni yang bertugas sebagai narasumber, Tujuan dari kegiatan ini adalah memperkuat kelembagaan koperasi sebagai wadah usaha bersama, memberikan pemahaman terkait jati diri koperasi agar semakin kuat dan untuk meningkatkan wawasan pemahaman pengurus koperasi tentang tata kelola berkoperasi yang baik dan benar. Jumlah peserta yang hadir kurang lebih 60 orang perwakilan koperasi dari berbagai wilayah di seluruh Jawa Timur.
Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur -Andromeda Qomariah dalam sambutanya sekaligus membuka kegiatan ini menyampaikan terima kasih dan apresiasi atas komitmen dan semangat para peserta untuk membangun dan memilih mengembangkan badan usaha yaitu koperasi ini. Dalam penjelasanya Andromeda menyampaikan bahwa bahwa koperasi adalah organisasi ekonomi yang sangat tepat dan dipilih sebagian masyarakat untuk memajukan ekonomi serta dapat memberikan manfaat cukup besar untuk perekonomian bangsa dan negara. Di zaman generasi milenial ini sudah muncul koperasi milenial yang akan berevolusi yang di kelola oleh pemuda pemudi generasi saat ini dan menjadi usaha digitalisasi. “Oleh karena itu berhasil atau suksesnya koperasi itu ditandai oleh kemampuannya dalam berkompetensi untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi akan dapat mensejahterakan anggotanya jika koperasi mampu menciptakan nilai tambah dari usaha anggotanya, nilai tambah ini diperoleh jika mereka berpatisipasi dalam kegiatan usahanya”, ujar Andromeda.
Kepala LAPENKOP Jawa Timur – Faisal Chusni menyampaikan materi pertama yakni Seni Mengelola dan Mengembangkan Usaha Koperasi (Good Cooperative Gorvenance) dengan penuh semangat dan dimulai peregangan yang dikuti peserta anggota koperasi. Berkoperasi salah satunya merupakan seni mengembangkan. Chusni menjelaskan bahwa yang melatarbelakangi dalam pendirian koperasi yakni kerja sama orang banyak. Jika mendirikan suatu usaha dan memiliki badan usaha bahwa itu motivasi bukan untuk mensejahterakan diri sendiri tetapi mensejahterahkan bersama sama. Koperasi menjadi rumah bersama untuk menghantarkan para penghuninya sukses bersama. Tidak hanya itu, pendirian dalam berkoprasi harus melalukan perencanaan pengembangan koperasi melalui dokumen masterplan pengembangan koperasi sehingga seluruh jaringan koperasi dan stakeholder-nya memiliki arah pandu pengembangan ekonomi anggotanya dalam rangka mengakselerasi terwujudnya anggota sejahtera.
Pengawas Koperasi Ahli Muda Diskop UKM Jatim – Syamsul Hidayat sebagai pemateri kedua menjelaskan bahwa Aset = Kewajiban + Modal yang mana Rumus ini mencerminkan bahwa semua sumber daya atau aset yang dimiliki oleh perusahaan harus didanai oleh sumber dana yang berasal dari kewajiban perusahaan serta ekuitas pemilik, Syamsul juga menyampaikan Akuntansi Syariah yaitu Aset = Kewajiban + Dana Syirkah Temporary + Modal. Yang mana merupakan dana yang diterima sebagai investasi dengan jangka waktu tertentu dari individu dan pihak lainnya di mana entitas syariah mempunyai untuk mengelola dan menginvestasikan dana tersebut dengan pembagian hasil investasi berdasarkan kesepakatan.
Analis Kebijakan Ahli Muda Diskop UKM Jatim-Aisyah Aminy menambahkan materi terkait kondisi perekonomian Jawa Timur pada umumnya, ia menjelaskan bagaimana kontribusi UMKM terhadap perekonomian Jawa Timur yang mana saat ini jumlah usaha kecil dan menengah sekitar 9,78 Juta. Juga mengalami peningkatan terhadap PDRB Jawa Timur, “Sektor-sektor yang menjadi andalan UMKM di Jawa Timur yaitu: pertanian, kehutanan, dan perikanan; penyedia-an akomodasi dan makan minum; pengadaan listrik, pengelolaan sampah, dan daurulang;perdaganganbesardan eceran; industri pengolahan; dan konstruksi “, jelas Aisyah. “Definisi Koperasi yaitu Badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan”, lanjut Aisyah. (Tim Pbl, 06/05/2024)