Rakor Pengembangan One Pesantren One Product Jawa Timur


Tanggal : 29 April 2024       Kategori : Berita

Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki posisi strategis, tidak hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah saja, namun juga menjadi wadah pemberdayaan masyarakat yang dapat meningkatkan kesejahteraan umat. Hal inilah yang menjadi latar belakang program pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren (Eko-Tren) melalui One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur. Bertempat di Hotel Novotel Samator Surabaya, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar kegiatan Rakor Pengembangan One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur yang  dilaksanakan pada tanggal 25-26 April 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 230 orang peserta yang terdiri dari 210 pesantren peserta OPOP baru tahun 2024 dan 20 orang dari unsur stakeholder pendukung kegiatan OPOP Jawa Timur.  Kegiatan ini dilaksankan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi program pemberdayaan ekonomi masyarakat berbasis pesantren di Jawa Timur sehingga dapat mensosialisasikan program atau kegiatan pengembangan ekonomi masyarakat berbasis pesantren, santri, dan alumni pesantren.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur - Andromeda Qomariah dalam sambutan nya mengucapkan terima kasih dan mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh pihak yang telah mendukung pelaksanaan program ekonomi pengembangan pesantren (Eko-Tren) OPOP Jawa Timur, termasuk para kyai, bu nyai, dan pengasuh pondok pesantren yang menjadi kunci kesuksesan One Pesantren One Product Jawa Timur selama ini. “Saya berharap silaturahmi ini terus terjalin dengan baik sehingga program program eko-tren dapat berkesinambungan, kehadiran semua pihak dalam kegiatan ini menunjukkan komitmen kita bersama untuk meningkatkan kemandirian pesantren dan kesejahteraan masyarakat” ujar Andromeda. Andromeda juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa yang merupakan inisiator dari program One Pesantren One Product (OPOP) Jawa Timur. Pesantren Berdaya, Masyarakat Sejahtera menjadi cita-cita pemerintah Jawa Timur untuk mendorong perekonomian berbasis kemasyarakatan, termasuk masyarakat di lingkungan pesantren. Pada tahun 2024 ini, strategi pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur untuk pemberdayaan Eko-Tren OPOP dilakukan melalui kegiatan Penguatan Kelembagaan Koperasi pondok pesantren peserta OPOP melalui fasilitas Akte Pendirian Koperasi, Advokasi Kelembagaan Koperasi, Fasilitas Sertifikasi Produk dan Merek, Perluasan Akses Pemasaran, Peningkatan Kualitas Kompetensi SDM pengelola koperasi pondok pesantren, hingga Perluasan Akses Pembiayaan.

Salah satu anggota OPOP pada tahun 2019 yakni Koperasi Pondok Pesantren Al-Rifa’ie 2 Malang, melalui Sekretaris Koperasi - Achmad Rofik memberikan succes story kemandirian ekonomi pesantren melalui program OPOP. Menurutnya  tujuan dibentuknya koperasi pondok pesantren Al-Rifa’ie awalnya adalah karena adanya berbagai aspek masyarakat yang ada di lingkungan pesantren mulai dari wali santri, alumni, hingga masyarakat sekitar pesantren yang dihimpun menjadi satu kekuatan yang berbentuk Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang berbadan hukum di Jawa Timur. Tujuannya adalah terbentuknya satu ekosistem ekonomi yang berputar di lingkungan pondok pesantren sehingga tercipta pesantren yang mandiri dan peningkatan ekonomi masyarakat melalui kegiatan ekonomi yang berasal dari Kopontren. Keikutsertaan Kopontren Al-Rifa’ie dalam program OPOP Jawa Timur memberikan peluang yang sangat besar untuk perkembangan dan kemajuan Kopontren Al-Rifa’ie baik dari segi produk, kelembagaan, pembiayaan dan aspek-aspek lainnya.

Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur - Bobby Soemarsono mewakili Pj Gubernur Jawa Timur memberikan sambutan dan pengarahan pada kegiatan ini. Dalam sambutanya beliau menyampaikan terimakasih kepada para kyai, pimpinan, pengasuh pondok pesantren beserta seluruh stakeholder yang selama ini ikut aktif dalam merealisasikan program OPOP Jawa Timur sehingga berbagai kemajuan dapat dicapai. “Namun demikian, upaya ini harus terus kita tingkatkan agar kegiatan usaha pondok pesantren dapat semakin tumbuh berkembang dan berdaya saing dengan pengelolaan yang lebih modern, sehingga menjadi kekuatan ekonomi kolektif lokal yang mandiri, tangguh, dan bermartabat” kata Bobby. Keberadaan komunitas ekonomi pesantren yang mandiri dan kompetitif ini akan menjadi pengungkit bagi berkembangnya ekonomi sosial agar ekonomi kolektif lokal tidak tergeser dengan pemain global. Dengan jumlah pesantren sebanyak 5121 pesantren, dengan jumlah santri terbesar terbanyak di Indonesia yaitu 970.541 orang, maka ini menjadi peluang pasar yang sangat besar bagi ekonomi di Jawa Timur. Oleh karena itu, sangatlah tepat jika kemandirian ekonomi pesantren menjadi perhatian pemerintah Provinsi Jawa Timur hal ini mngingat pesantren dapat menjadi penopang kekuatan ekonomi dan melakukan pemberdayaan ekonomi di lingkungannya.

Inisiator Program Eko-Tren OPOP Jawa Timur sekaligus Gubernur Jawa Timur Periode 2019-2024 - Khofifah Indar Parawansa juga turut hadir memberikan semagat serta motivasi bagi para peserta dari pondok pesantren yang hadir dalam kegiatan ini. Khofifah mengutip  dari pernyataan salah satu tokoh ekonomi di dunia yakni Jack Ma yang merupakan pebisnis sukses yang berasal dari Tiongkok. Jack Ma memprediksi bahwa tahun 2030 UKM akan mendominasi 80 persen ekonomi di dunia, sehingga UKM harus mengikuti perkembangan zaman dan meningkatkan digitalisasi dalam segala aspek yang dimiliki, menurutnya, konektivitas secara digital adalah sebuah kebutuhan bagi perkembangan digitalisasi dari seluruh proses small bisnis UKM yang kita miliki. Selanjutnya Khofifah juga menyebutkan bahwa prediksi GDP negara yang mayoritas penduduknya beragama islam tahun 2027 Indonesia masuk skala ekonomi no 2 dunia, sehingga hal ini harus dimanfaatkan menjadi sebuah peluang bagi para UKM agar terus mengembangkan usahanya hingga dapat masuk ke pasar internasional dan layak untuk di ekspor. “Dalam hal ini, Jatim telah melakukan penandatanganan kerjasama dengan Islamic Devolepment Bank untuk program rivers linkage bagi industri halal melalui OPOP agar jangkauan pasar eksportnya meluas lebih cepat” ujar Khofifah. (Tim Pbl, 26/04/2024)