Digitalisasi sebagai Kunci Utama Pelaku UKM Menuju Pembangunan Berkelanjutan


Tanggal : 23 Agustus 2024       Kategori : Berita

Sidoarjo – Sebagai implementasi kolaborasi dengan dunia pendidikan-dalam hal ini dengan Universitas Negeri Surabaya (UNESA)-dalam rangka pemberdayaan UKM di Jawa Timur, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menggelar FGD bertema "Pengembangan Model Pemberdayaan UKM Go Digital dalam Upaya Menumbuhkan Kapasitas Ekspor Mencapai Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)", pada Kamis (22/8) bertempat di ruang Aria Wiriaatmadja.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing UKM di Jawa Timur di pasar global, yang berpotensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi regional. Selain itu, acara ini juga ditujukan untuk membantu UKM mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) dengan meningkatkan akses mereka ke pasar global. Acara ini diikuti kurang lebih 20 orang peserta yang berasal dari berbagai latar belakang UKM di Jawa Timur.
Membuka acara pada pagi hari ini adalah Kepala Bidang Pemasaran Diskop UKM Jatim-Andrio Himawan Wahyuaji. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara teori dan praktik dalam pengembangan model usaha kecil dan menengah (UKM) guna meningkatkan kemampuan pertahanan ekonomi di Tahun 2024. "UKM harus mampu menggabungkan teori dan praktik untuk memperkuat posisi mereka di pasar global, jika hanya teori tanpa praktik, itu tidak akan cukup. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, penting untuk menemukan keseimbangan antara keduanya", ungkap Andrio.
Pada momen ini Andrio juga membahas tantangan yang dihadapi oleh UKM dalam upaya melakukan ekspor. Menurutnya, dokumen yang lengkap dan kepatuhan terhadap prosedur kerja internasional adalah hal yang mutlak. "Negara tujuan ekspor memiliki standar yang harus dipenuhi, oleh karena itu kita perlu mempersiapkan produk yang memenuhi kriteria tersebut agar dapat bersaing di pasar internasional", jelasnya.
Dalam rangka mendukung UKM untuk bisa bersaing di pasar global, pemerintah terus memberikan pendampingan melalui workshop dan bimbingan dari para narasumber yang berpengalaman. "Kami berkolaborasi dengan berbagai kementerian dan instansi lain untuk memperkuat peran UKM. Hal ini mencakup dukungan dari Kementerian Koperasi dalam kegiatan seperti Indonesia Expo di New Zealand", tambahnya Andrio.
Selanjutnya Andrio juga menyoroti pentingnya inovasi dan kreativitas bagi pelaku UKM. "Di era ekonomi kreatif ini, UKM harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan agar tetap relevan dan kompetitif", kata Andrio. Ia juga menekankan perlunya penguatan jaringan dan kerja sama internasional untuk memperluas pasar UKM. Terkait kualitas produk yang diekspor Andrio menyampaikan bahwa kualitas menjadi faktor utama yang harus dijaga. "Negara seperti Jepang dan Korea Selatan memiliki regulasi yang sangat ketat terhadap produk yang masuk. Kita harus memastikan produk kita memenuhi standar mereka", ungkapnya.
Selain itu, Andrio juga mengingatkan pelaku UKM untuk cepat dan tepat dalam merespon permintaan pasar, terutama saat menerima pesanan besar. "Kecepatan dan ketepatan adalah kunci dalam mempertahankan kualitas dan memenuhi ekspektasi pasar",pesannya.
Di penghujung sambutannya Andrio menegaskan pentingnya penguasaan teknologi dan media sosial bagi para pelaku UKM untuk pengembangan usahanya. "Teknologi dan media sosial adalah alat yang sangat penting untuk pemasaran dan membangun jaringan, UKM harus mampu memanfaatkan ini untuk pertumbuhan mereka, karena jika sampai UKM gaptek maka akan kalah kompetitif dengan para pelaku UKM lainnya", tandas Andrio.
Siti Sri Wulandari-perwakilan dari UNESA menjelaskan pentingnya digitalisasi bagi UKM untuk memperluas pangsa pasar mereka hingga ke tingkat internasional. "UKM di Jawa Timur harus memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan kapasitas ekspor dan memenuhi standar global", ujar Siti Sri Wulandari.
Ia juga menekankan bahwa digitalisasi adalah kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Sri Wulandari lalu menjelaskan bahwa pihaknya berencana melakukan analisis terhadap karakteristik kebutuhan UMKM di Jawa Timur, termasuk pengetahuan awal tentang ekspor, gaya belajar (audio, visual, kinestetik), dan metode pembelajaran yang paling efektif. “Kita akan mengintegrasikan strategi pembelajaran dan mengukur kebermanfaatannya melalui validasi ahli”, terang Sri.
Pada pertemuan ini juga menyoroti pentingnya merancang modul dan bahan ajar yang sesuai, serta menguji efektivitasnya dengan melibatkan para peserta yang hadir sebagai uji coba. Hasil dari proses ini diharapkan dapat menjadi prototipe pembelajaran ekspor bagi UMKM Jawa Timur untuk mengoptimalkan potensi mereka di pasar internasional melalui pendekatan digital. Dengan pendekatan ini, diharapkan UMKM Jawa Timur dapat lebih siap dan tangguh dalam menghadapi tantangan global, sejalan dengan cita-cita mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) pada tahun 2024.
Setelah pemaparan materi, acara dilanjutkan dengan sesi diskusi yang melibatkan semua peserta yang hadir. Sesi diskusi ini menjadi forum penting untuk berbagi pengalaman dan strategi dalam mengoptimalkan digitalisasi untuk pengembangan usaha dan meningkatkan ekspor. Melalui acara ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur dengan didukung oleh para akademisi dari dunia pendidikan dan pihak-pihak terkait lainnya berharap dapat terus mendukung UKM dalam menghadapi tantangan global dan berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan. (Tim Pbl, 22/08/2024)