Studi Komparasi Diskop UKM Kalsel Ke Diskop UKM Jatim Guna Perkuat Pengembangan OPOP di Kalimantan Selatan


Tanggal : 30 Agustus 2024       Kategori : Berita

Sidoarjo—Pada hari Kamis (29/08) pagi, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) menyambut hangat rombongan dari Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang berkunjung ke Jawa Timur dalam rangka studi komparasi program One Pesantren One Product (OPOP). Acara ini berlangsung di Ruang Rapat Aria Wiriaatmadja-Diskop UKM Jatim yang dimulai pada pukul 10.00 WIB hingga selesai, kurang lebih 15 orang rombongan dari Kalsel ini dipimpin oleh Gusti Yanuar Noor Rifai-Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Selatan.
Dalam kata pengatar kunjungannya Gusti Yanuar menyampaikan maksud kedatangan rombongan dari Kalsel ini untuk mempelajari keberhasilan Jawa Timur dalam mengembangkan program OPOP yang telah diimplementasikan melalui berbagai program kegiatan yang diberikan kepada para pesantren anggota OPOP di Jawa Timur serta mempertajam pemahaman bahwasannya pesantren memiliki peran strategis dalam mensupport pembangunan nasional melalui berbagai fungsinya yaitu sebagai pusat pendidikan agama, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. "Pesantren tidak hanya berfokus pada pendidikan agama tetapi juga pengembangan ekonomi kerakyatan melalui kegiatan koperasi pondok pesantren (Kopontren) dan program One Pesantren One Product (OPOP)", ujar Gusti Yanuar.
Mewakili Kepala Diskop UKM Jatim untuk menyambut kunjungan dari Diskop UKM Kalsel adalah Sekretaris Diskop UKM Jatim-Veronica Ratih Murwani, yang mengawali sesi sambutannya dengan menyampaikan berbagai informasi penting mengenai program OPOP.
Ratih mengungkapkan bahwa program OPOP bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan pesantren dan masyarakat sekitarnya dengan mendorong pesantren menjadi pusat kewirausahaan. Program ini berfokus pada tiga aspek utama yaitu : 1.) Pemberdayaan ekonomi pesantren melalui koperasi; 2.) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) santri dan alumni; 3.) Perluasan akses pasar dan pembiayaan usaha pesantren. "Program OPOP juga melibatkan berbagai kolaborasi strategis dengan pihak swasta, pemerintah, perguruan tinggi, dan komunitas untuk memperkuat ekosistem ekonomi pesantren, seperti kemitraan dengan Gojek untuk OPOP Academy dan peluncuran ekspor produk pesantren", ungkap Ratih.
Selanjutnya Ratih menyampaikan tentang subsidi bunga yang ditawarkan melalui program Prokesra, dimana Pemprov Jawa Timur memberikan subsidi bunga kepada pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) melalui program Prokesra untuk membantu mereka dalam upaya mengembangkan usahanya tetapi menemui kendala berupa keterbatasan modal. "Subsidi ini memungkinkan pelaku UKM hanya menanggung bunga sebesar 3 persen per tahun, sementara 9,25 persen sisanya ditanggung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, melalui subsidi ini diharapkan dapat meringankan beban para pelaku UKM dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah”, jelas Veronica.
Selain membahas subsidi bunga, acara ini juga menjadi forum diskusi mengenai inovasi dan kerjasama yang telah dilakukan dalam rangka memperkuat program OPOP di Jawa Timur. Ratih menjelaskan bahwa program ini awalnya bertujuan untuk mengembangkan ekonomi dari produk-produk pesantren, yang kemudian difasilitasi agar mampu bersaing di pasar lokal maupun internasional. "Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah kolaborasi dengan platform digital seperti Tokopedia dan Gojek, yang diharapkan dapat membantu pemasaran produk-produk pesantren agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas", imbuh Ratih.
Melalui kesempatan ini pula Ratih menekankan pentingnya kolaborasi antar lembaga dan pesantren dalam mendukung keberhasilan program ini. “Kami berharap, program ini dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian Jawa Timur dan pada akhirnya turut berkontribusi untuk perkembangan ekonomi nasional”, harap Ratih.
Selanjutnya Kepala UPT Pelatihan Koperasi Provinsi Jawa Timur-Erwin Indra Wijaya yang turut serta hadir pada kesempatan ini menerangkan bahwa saat ini sedang berlangsung pelatihan terkait Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) di Hotel Favemex Tunjungan, Surabaya, yang dimulai sejak tanggal 27 hingga 30 Agustus 2024. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing pelaku UKM di Jawa Timur.
Gusti Yanuar Noor Rifai menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan oleh Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Jawa Timur. “Kami sangat terkesan dengan program OPOP di Jawa Timur dan berharap bisa mengimplementasikan hal serupa di Kalimantan Selatan untuk memperkuat ekonomi pesantren dan UMKM di daerah kami, mudah-mudahan kerjasama antara Provinsi Jawa Timur dan Kalimantan Selatan dapat terus terjalin, serta program OPOP dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia”, tutup Gusti Yanuar. (Tim Pbl, 29/08/2024)