Perkuat Akuntabilitas dan Transparansi dalam Pengelolaan Keuangan Koperasi Diskop UKM Jatim Selenggarakan Workshop Penyusunan Laporan Keuangan


Tanggal : 22 Agustus 2024       Kategori : Berita

Surabaya, 21 Agustus 2024 - Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Provinsi Jawa Timur (Diskop UKM Jatim) kembali menggelar Workshop bertajuk “Penyusunan Laporan Keuangan Bagi Unit Simpan Pinjam (USP)/Koperasi Simpan Pinjam (KSP)” di Hotel Aria Centra, Surabaya. Penyelenggaraan Workshop ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas para pengurus, pengawas, dan pengelola KSP/USP dalam menyusun laporan keuangan yang akurat, transparan, dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.
Acara ini dibuka dengan sambutan dari Kepala Bidang Pembiayaan Diskop UKM Jatim-Arif Lukman Hakim yang mengucapkan terima kasih kepada para narasumber dan peserta yang hadir.  Dalam sambutannya Arif menekankan pentingnya kegiatan ini bagi keberlanjutan dan transparansi koperasi di Jawa Timur. “Workshop ini merupakan upaya nyata untuk meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan koperasi. Kami berharap para peserta dapat memanfaatkan pengetahuan yang didapat untuk menyusun laporan keuangan yang lebih baik dan sesuai standar”, ujar Arif.
Arif melanjutkan bahwa penyusunan laporan keuangan yang akurat sangat penting dalam mendukung kualitas layanan suatu koperasi. "Laporan keuangan yang baik dan benar merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung keberhasilan sebuah koperasi. Dengan laporan keuangan yang akurat, koperasi dapat mengelola keuangan secara lebih efisien, meningkatkan kepercayaan anggota, dan pada akhirnya berkontribusi pada kesejahteraan bersama", kata Arif.
Workshop ini juga diselenggarakan sebagai respons atas perubahan regulasi akuntansi koperasi. Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 2 Tahun 2024 yang mengatur kebijakan akuntansi koperasi, akan  berlaku efektif pada 1 Januari 2025. Dalam workshop ini, para peserta dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. "Melalui workshop ini, saya berharap para pengurus dan pengawas koperasi dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan dengan baik. Ilmu yang diperoleh dalam kegiatan ini hendaknya dapat diterapkan di koperasi masing-masing, sehingga koperasi dapat semakin berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar kepada anggotanya", imbuh Arif.
Di akhir sambutannya, Arif juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam era digital saat ini. "Koperasi dituntut untuk terus beradaptasi dan mengikuti perkembangan teknologi. Selain memperkuat kemampuan dalam penyusunan laporan keuangan, kita juga perlu mempersiapkan diri dalam menghadapi tantangan digitalisasi", pungkasnya.
Workshop ini diikuti oleh 60 peserta dari berbagai KSP/USP di seluruh Jawa Timur dan menghadirkan tiga narasumber ahli, antara lain :  1.) Irfan Fatoni dari Universitas Widya Gama Malang, yang memberikan materi terkait Pelaporan Keuangan Usaha Simpan Pinjam Koperasi Berbasis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Privat;  2.)  Ujang Syaiful Hidayat dari Universitas Merdeka Surabaya, yang memaparkan Best Practice Pembuatan Laporan Keuangan Berbasis Aplikasi Teknologi Informasi dan Standar Akuntansi  Keuangan Entitas Privat;  3.)  Karyani Arya Wijojok  dari Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, yang memberikan paparan mengenai Tantangan dan Strategi Program Pemberdayaan Koperasi di Kabupaten Sidoarjo terkait Permenkop No. 8/2023 dan UU P2SK.
Irfan Fatoni sebagai narasumber pertama menjelaskan bahwa SAK Entitas Privat diadopsi dari I FRS for SM Es versi 2015. "SAK ini lebih sederhana dari SAK Umum namun lebih komprehensif dibandingkan SAK ETAP," ujarnya. Standar ini dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik namun tetap memerlukan pelaporan keuangan yang transparan dan akurat. Penerapan SAK Entitas Privat diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelaporan keuangan koperasi, mengingat standar ini lebih sesuai dengan kebutuhan entitas privat. "Dengan SAK Entitas Privat, informasi seperti arus kas, likuiditas, dan solvabilitas akan lebih jelas dan terstruktur", tambah Irfan. Selanjutnya, Irfan juga menguraikan perbedaan signifikan antara SAK Entitas Privat dan SAK Umum, termasuk penghapusan topik yang tidak relevan bagi entitas privat dan penyederhanaan kebijakan akuntansi. Hal ini diharapkan dapat memudahkan koperasi dalam menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan standar baru.
Pemateri berikutnya, Karyani Arya Wijojok-Kepala Bidang Koperasi Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo,  menyampaikan pentingnya peran koperasi dalam menggerakkan perekonomian masyarakat. "Koperasi harus menjadi ekosistem yang mampu mengonsolidasikan, mengakselerasi, dan mengeskalasi ekonomi mikro dan kecil",  ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa koperasi di Sidoarjo diharapkan dapat menjadi wadah yang memayungi usaha mikro agar lebih mandiri dan berdaya saing. Dalam paparannya, Karyani menyampaikan berbagai tantangan yang dihadapi oleh koperasi di Sidoarjo, seperti tingkat kemacetan pinjaman yang masih tinggi dan lemahnya pemahaman masyarakat terhadap koperasi. "Salah satu tantangan terbesar adalah terbatasnya kemampuan pemanfaatan teknologi oleh koperasi, yang menghambat pengembangan usaha", ujarnya. Meskipun demikian, ia juga melihat adanya peluang besar dengan adanya berbagai regulasi yang mendukung pemberdayaan koperasi, seperti UU No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.
Pada momen ini pula Karyani juga menyampaikan strategi-strategi yang akan diimplementasikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Sidoarjo, antara lain peningkatan ketatalaksanaan kelembagaan, peningkatan SDM koperasi melalui webinar dan bimbingan teknis, serta revitalisasi KUD untuk meningkatkan jaringan distribusi bahan pangan.
Pembicara terakhir, Ujang Syaiful Hidayat yang menjelaskan bahwa proses akuntansi terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu input, proses, dan output. "Tahapan input adalah pencatatan data transaksi yang terjadi di perusahaan, kemudian data tersebut diproses untuk menghasilkan informasi akuntansi yang akurat. Hasil akhirnya adalah laporan keuangan yang dapat digunakan oleh manajemen dan pemangku kepentingan lainnya untuk membuat keputusan bisnis yang tepat", jelas Ujang.
Selain itu, Ujang juga menyoroti pentingnya penggunaan software akuntansi dalam menyederhanakan proses akuntansi. "Software akuntansi memegang peran penting dalam menangani berbagai aspek keuangan seperti simpanan, piutang, beban, pendapatan, dan laporan keuangan. Ini membantu perusahaan untuk menjaga akurasi dan efisiensi dalam pengelolaan data keuangan mereka", tambahnya. Ujang juga menjelaskan terkait pengelolaan akun atau rekening yang mencakup kode akun, nama akun, kategori, dan sub kategori. Dia menekankan pentingnya bukti transaksi seperti bukti kas masuk, bukti kas keluar, dan bukti memorial untuk menjaga keakuratan catatan keuangan.
Lebih lanjut, Ujang juga menguraikan berbagai jenis transaksi yang umum dalam akuntansi, termasuk kas masuk, kas keluar, dan memorial. Menurutnya, setiap jenis transaksi ini memiliki dampak yang berbeda terhadap laporan keuangan, dan oleh karena itu, harus dikelola dengan sangat hati-hati. Di akhir sesi, Ujang menegaskan bahwa laporan keuangan yang disusun dengan baik dan sesuai standar adalah kunci untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi keuangan suatu entitas. (Tim Pbl, 21/08/2024)